Kamis, 11 November 2010

HANYA HUJAN

11 Febuari lalu kami datang kerumah seorang teman yang kemalangan (ibunya meninggal),kami bergegas untuk datang kesana, walaupun tidak merubah keadaan, setidaknya ikut merasakan kesedihan yang ia rasakan. Hujan hari itu lumayan lebat, tak menunda sedikitpun niat kami untuk kesana.
Sedih... otomatis tentunya...
Hujan tak hentinya turun membasahi bumi, hingga kami tiba dirumah teman yang kemalangan. Tak setetes air matapun yang kulihat membasahi wajahnya, hanya tatapan kosong yang kulihat dari raut wajahnya, tapi aku tak tau apa itu.
Terbujur kaku,
kulit pun pucat,
ditutupi kain putih ataupun selendang.
Yaaa tak bernyawa. Ada yang bilang saat orang meninggal dunia dia masi bisa merasakan, karna yang di ambil bukanlah roh rasanya, melainkan roh gerak.. Yahh wawlahualam...
tak banyak yang menangis hari itu, hanya seorang anak kecil yang kulihat menangis sebentar (anak bungsu yg ditinggal pergi ibunya) dan kemudian bermain lagi seakan dia memang belum mengerti akan apa yang terjadi. Kasihan anak itu, ntah siapa yang akan merawatnya. karena tak ada lagi sosok ibu yang penyayang dan tulus mengasihi.

Hari itu hanya Hujan yang menangis, seolah hujan mengerti akan kesedihan mereka.
yaa... Kematian itu misterius,. tak bisa di tawar,, tak terduga.,. tak tau kapan akan menjemput.. dalam keadaan siapkah kita atw tidak?
ada yang bilang kematian itu jalan menuju kehidupan yang sesungguhnya..
Lalu sekarang apa nama'a???

Tidak ada komentar: