Sabtu, 20 November 2010

Dan Maut-pun menjemput

Di keheningan malam, Sang Maut turun atas perintah Allah menuju bumi.
Ia terbang melayang-layang di atas sebuah kota dan mengamati seluruh penghuni dengan tatapan matanya.
Ia menyaksikan jiwa-jiwa yang melayang-layang dengan sayap-sayap mereka, dan orang-orang yang terlena di dalam kekuasaan Sang Lelap.

Ketika rembulan tersungkur di kaki langit, dan itu berubah warna menjadi hitam kepekatan,
Sang Maut berjalan dengan langkah tenang di celah-celah kediaman di sudut-sudut kota..
berhati-hati tidak menyentuh apa-apa pun..
seakan bersiap menerkam mangsanya dalam keadaan apapun...
maut itu indahh..bagi sang khalifah yang merindukan tuhannya..
bagi orang yang takut akan maut,, iaa juga takut akan bertemu dengan tuhannya..siap atau tidak,,
sang maut pasti akan datang dan menjemput dalam keadaan apapun itu,
pastii........

Tidak ada komentar: