Minggu, 30 Januari 2011

Jeritan Pahlawan Devisa

Kau tegarkan hatimu,, saat mulai meninggalkan negeri tercinta,, Yaa negeri tercinta yang kau rasa tak dapat lagi memberi mu lapangan pekerjaan tuk hanya mencari sesuap nasi. Dengan Semangat yang lantang kau berani mendatangi negeri seberang yang tak bersahabat.
Secara legal atau ilegal kau jejaki saja negeri itu. Sehari, dua hari,, tiga atau empat hari,,, kau masih di perlakukan layaknya manusia,, tetapi setelah itu dengan tega'a mereka menyiksa mu dengan cara yang tak habis fikir akal ku tuk menjangkaunya. Air mendidih,, setrika panas, atau bahkan sayatan pisau yang bisa menghilangkan bagian-bagian tubuhmu. Dan tujuan awal mu tuk mencari rezeki malah menghantarkan mu ke jurang yang begitu kelam yang kapan saja bisa merenggut nyawamu.
Saat kau disiksa disana,, jeritan mu ku dengar wahai pahlawan devisa,, tetapi,, para pejabat  berdasi yang seharusnya memperhatikan mu,, malah seolah tak mendengar jeritan mu, mereka seakan menutup telinga  serapat-rapatnya.
Kau yang tersiksa tetapi malah mereka yang merasakan upahnya,,
KEJAM,, seperti bukan manusia,, katanya berpendidikan tapi,...............T_T
habis sudah kata-kataku,
Negeri ku ini seperti neraka,,
Tak ada lagi kepedulian.,
tak tau lagi yang mana namanya hukum..
katanya Demokrasi tapi seperti liberal...
ehmmmm..
Tolonglah wahai pejabat berdasi, dengarkan jeritan mereka,, mereka pahlawan devisa, mereka terluka di sana,, sedikiitt saja beri perhatian, sesibuk apakah kalian di gedung-gedung bertingkat di sana,, tugas kalian mengurusi rakyat bukan malah bersenang-senang di atas penderitaan rakyat...
Sudah bnyak manusia-manusia di negeri ini yang menangis,.. tak sanggup batin ku melihatnya,,
Pahlawan ku,, jika kauu tak sanggup menerima penderitaan di sana,, teriakk dan menjeritlah sekuat-kuatnya,, dan tetap bersabar...
^_^

Tidak ada komentar: