Tersenyumlah, Hati yang Remuk..Teruntuk seluruh insan yang hatinya sedang diremukkan disakiti, atau bahkan dipermalukan.Jangan biarkan air mata kita mengalir.Jangan mengikuti emosi.kita tercipta bukan untuk menangisi zaman. Ataupun menyesali duka lara, tak Usah tenggelam dalam hancurnya rasa sakit ini, walaupun hati telah tersakiti,. tersakiti oleh seorang sahabat,.
TERSENYUMLAH.....
Awan hitam selalu menyimpan pelangi.
Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan...Jangan berikan celah pada SYAITAN yang membuat semangat kita terlemahkan..Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit., ataupun berakhirnya kehidupan.
Allah hanya menguji kita, seberapa tangguhkah hambanya.
Dalam setiap butiran air mata. Dalam jeritan derita batin ini. Dalam rintihan sesaknya nafas.
Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan. Pasang surut laut adalah kepastian. Tawa dan tangis adalah kewajaran..
Tersenyumlah...
Meski remuk redam menyerang hati...
Kamis, 24 Februari 2011
Karena Cinta Allah tak terbatas...
Waktu tak pernah berhenti berputar, setiap detik, menit, jam, dan harinya
Memporak porandakan bangunan hati ku.. >,<
Lihat aku Robb..Begitu banyak dosa yang ku perbuat, Begitu sering ku mengabaikan Mu
Dalam setiap hela nafas ku, Dalam setiap detak jantung ku, Semestinya Engkau selalu ada...
Tapi apa Robb..Kerap ku duakan Engkau.
Mengemis kasih pada mahluk Mu, Walau tak sedikitpun dia melihat pada ku
Tak henti juga aku berharap akan tumbuhnya kasih
Robb..Hanya cinta Mu yang tak berbatas, Melingkupi hati setiap mahluk. Dengan segala kemahaan Mu.Engkau hidupkan jiwa-jiwa pencinta
Aku tahu Robb..Engkau tak butuh penghambaan ku.Engkau tak butuh pengakuan ku.
Engkau tak butuh itu semua.
Tapi akulah yang membutuhkan Mu
Robb lihat hati ku.Ingin ku tunduk hanya pada Mu.
Robb..Dengan kasih dan sayang Mu
Tunjukkan pada ku dimana pelita kecil ku ?????????????
Tak kan lelah aku menanti dan mencari,. hingga ku temukan secercah cahaya itu..
Mungkin sulit, tp pasti akan aku dapatkan..
PASTI.. ^_^
Memporak porandakan bangunan hati ku.. >,<
Lihat aku Robb..Begitu banyak dosa yang ku perbuat, Begitu sering ku mengabaikan Mu
Dalam setiap hela nafas ku, Dalam setiap detak jantung ku, Semestinya Engkau selalu ada...
Tapi apa Robb..Kerap ku duakan Engkau.
Mengemis kasih pada mahluk Mu, Walau tak sedikitpun dia melihat pada ku
Tak henti juga aku berharap akan tumbuhnya kasih
Robb..Hanya cinta Mu yang tak berbatas, Melingkupi hati setiap mahluk. Dengan segala kemahaan Mu.Engkau hidupkan jiwa-jiwa pencinta
Aku tahu Robb..Engkau tak butuh penghambaan ku.Engkau tak butuh pengakuan ku.
Engkau tak butuh itu semua.
Tapi akulah yang membutuhkan Mu
Robb lihat hati ku.Ingin ku tunduk hanya pada Mu.
Robb..Dengan kasih dan sayang Mu
Tunjukkan pada ku dimana pelita kecil ku ?????????????
Tak kan lelah aku menanti dan mencari,. hingga ku temukan secercah cahaya itu..
Mungkin sulit, tp pasti akan aku dapatkan..
PASTI.. ^_^
Sabtu, 19 Februari 2011
Ayah & Mama
Ayah ... Mama...sosok yang paling berpengaruh dikehidupanku. Mereka seperti sosok malaikat bagiku. Karakter mereka memberikanku inspirasi, yaa... mungkin anak-anak yang lain juga sama dengan ku.. orang tuanya sebagai motivator dalam kehidupannya.
Ayah.. sosok pria yang selalu menyemangatiku, tak perna berkeluh kesah, bersusah payah untuk mewujudkan ke inginan sang anak, bahkan aku hanya baru sekali melihat ayah menangis, ketika kakek di panggil ke haribaannya.
Hem.. tak ingin lagi melihat air mata itu.
Mama, seorang hawa yang pastinya pertama kali kulihat ketika aku dilahirkan kedunia ini,. Malaikat pelindungku. Mama yang selalu sibuk ketika aku sakit. Mengurusi pekerjaan rumah tangga.Bahkan aku tak pernah melihat mama marah. Ya Hanya diam saja ketika marah. Walau terkadang kelihatannya seorang mama agak perhitungan, hoho.. tapi sebenarnya tidak, seorang mama pemikir sejati untuk kehidupan selanjutnya ya,, keperluan sehari-hari..
sampai-sampai ada julukan bagi sang ayah dan mama..
Ayah sebagai menteri sosial (gak perhitungan alias boros)
Mama sebagai bendahara (bagian keuangan).. ^_^
Mereka ... Ayah dan Mama sosok yang Hebat dalam kehidupanku..
Maavkan ananda.. yang mungkin lebih sering mengecewakan ayah dan mama,, dari pada membuat bahagia.
Mungkin gak sekarang, suatu saat nanti.. Insya Allah..
Ya Robb.. Mohon selalu lindungi mereka.. Para orang tua yang hebat untuk setiap anaknya..
Ayah.. sosok pria yang selalu menyemangatiku, tak perna berkeluh kesah, bersusah payah untuk mewujudkan ke inginan sang anak, bahkan aku hanya baru sekali melihat ayah menangis, ketika kakek di panggil ke haribaannya.
Hem.. tak ingin lagi melihat air mata itu.
Mama, seorang hawa yang pastinya pertama kali kulihat ketika aku dilahirkan kedunia ini,. Malaikat pelindungku. Mama yang selalu sibuk ketika aku sakit. Mengurusi pekerjaan rumah tangga.Bahkan aku tak pernah melihat mama marah. Ya Hanya diam saja ketika marah. Walau terkadang kelihatannya seorang mama agak perhitungan, hoho.. tapi sebenarnya tidak, seorang mama pemikir sejati untuk kehidupan selanjutnya ya,, keperluan sehari-hari..
sampai-sampai ada julukan bagi sang ayah dan mama..
Ayah sebagai menteri sosial (gak perhitungan alias boros)
Mama sebagai bendahara (bagian keuangan).. ^_^
Mereka ... Ayah dan Mama sosok yang Hebat dalam kehidupanku..
Maavkan ananda.. yang mungkin lebih sering mengecewakan ayah dan mama,, dari pada membuat bahagia.
Mungkin gak sekarang, suatu saat nanti.. Insya Allah..
Ya Robb.. Mohon selalu lindungi mereka.. Para orang tua yang hebat untuk setiap anaknya..
Kamis, 17 Februari 2011
Bersyukur Itu SAaangat Penting
♥●♥_◕_♥●♥ Kadang saya iri melihat orang-orang di sekeliling saya, disayangi oleh “seseorang”. Saya memang penganut “tiada pacaran sebelum akad”, upzz ralat ding.. "tiada pacaran sblum pake toga".. hohohoh tapi sebagai manusia kadang timbul juga perasaan ingin diperhatikan secara istimewa.hoho.. tapi perasaan itu saya tepiskan saja jauh2..
sampai saatnya tiba,mudhhan saja bisa..
AMIN...
but namanya manusia.. smua'a menggunakan perasaan..& hati..soo.. bagaimana caranya supaya tidak kotor hati?
Berpikir lebih logika dan melihat kenyataan... yupz....masih ada... Orang tua saya selalu memperhatikan saya. Memanggil saya dengan “sayang” betapapun saya telah menyusahkan dan sering menyakiti mereka. Mungkin mereka bahkan memanggil saya seperti itu sejak saya belum dilahirkan. Padahal belum tentu saya jadi anak yang bisa melapangkan mereka ke surga... Belum tentu bisa jadi kebanggaan... Jangan-jangan hanya jadi beban...
Tatapan cinta itu juga sering saya terima. Dari ibu yang bergadang menjaga saya yang tengah demam... Dari ayah yang tiada henti mencari nafkah untuk anak-anaknya... Dari teman yang beriring-iring menjenguk saya sakit...Dari Bunda, ibu, kakak sepupu yang walaupun tidak selalu, menjadi pengganti orang tua saya ketika saya jauh dari orang tua, ya di perantauan. Dari teman akhwat yang bersedia mengantarkan saya pulang larut malam. Betapa seringnya kita tidak menyadari...
Di atas segalanya, tentu saja ada cinta Allah yang amat melimpah. Duh... masih banyak lalai, Allah masih berbaik hati membiarkan saya hidup... Masih membiarkan saya bersujud walau terkadang ada tidak khusyunya..
astaghfirullah... T.T
Coba, mana ada sih kebutuhan saya yang tidak Allah penuhi. Makanan selalu ada. Saya masi bisa bersekolah hingga jenjang sarjana walaupun belum graduate. Anggota tubuh yang sempurna. Diberi kesehatan. Diberi kehidupan. Apalagi yang kurang?
masyaAllah...
Tentu ada ujian dan kerikil di sepanjang kehidupan ini. Tapi bukankah itu bagian dari kasih-Nya juga? Bagaimana kita bisa merasakan kenikmatan jika tidak pernah tahu rasanya kepedihan? Buat saudaraku yang diuji Allah dengan cobaan, yakinlah bahwa itu cara Allah mencintai kita. Pasti ada hikmahnya. Pasti!
Jadi, selama ini ternyata saya bukan kekurangan cinta. Saya saja yang tidak pernah menyadarinya. Bahkan saya tenggelam dalam lautan cinta yang begitu murni.
Sekarang pertanyaannya, apa yang telah kita lakukan untuk membalasnya? Kalau saya, wah, sepertinya masih sering menyakiti orang lain. Sadar ataupun tidak sadar. Kalaupun tidak sampai menyakiti, rasanya terkadang masih cuek terhadap orang. Apalagi pada Allah... Begitu besarnya cinta Allah pada saya dan terkadang masih menyalahgunakannya. . .
Kalau sudah seperti ini, rasanya tidaka ada iri dalam diri saya pada semua hal-hal yang berbau “pacaran pra nikah" or "pacaran sblm pake toga(gelar sarjana)"hohohoho..........^_^.......... Siapa bilang saya tidak dicintai? Memang tidak ada yang mengantar-antar saya ke mana-mana, tapi Allah mengawal saya di setiap langkah. Tidak ada candle light dinner, tapi ada sebuah keluarga hangat, dan perhatian dari teman2..... Tidak ada surat cinta, tapi bukankah Allah selalu memastikan kebutuhan saya terpenuhi? Bukankah itu juga cinta?
Entah cinta yang “resmi” itu akan datang di dunia atau tidak. Tapi ingin rasanya membalas semua cinta yang Allah ridhoi. Tulisan ini bukan untuk curhat nasional. Yah, siapa tahu ada yang senasib dengan saya .
yuk, kita coba sama-sama. Jangan sampai ada cinta halal yang tak terbalas... :-)
sampai saatnya tiba,mudhhan saja bisa..
AMIN...
but namanya manusia.. smua'a menggunakan perasaan..& hati..soo.. bagaimana caranya supaya tidak kotor hati?
Berpikir lebih logika dan melihat kenyataan... yupz....masih ada... Orang tua saya selalu memperhatikan saya. Memanggil saya dengan “sayang” betapapun saya telah menyusahkan dan sering menyakiti mereka. Mungkin mereka bahkan memanggil saya seperti itu sejak saya belum dilahirkan. Padahal belum tentu saya jadi anak yang bisa melapangkan mereka ke surga... Belum tentu bisa jadi kebanggaan... Jangan-jangan hanya jadi beban...
Tatapan cinta itu juga sering saya terima. Dari ibu yang bergadang menjaga saya yang tengah demam... Dari ayah yang tiada henti mencari nafkah untuk anak-anaknya... Dari teman yang beriring-iring menjenguk saya sakit...Dari Bunda, ibu, kakak sepupu yang walaupun tidak selalu, menjadi pengganti orang tua saya ketika saya jauh dari orang tua, ya di perantauan. Dari teman akhwat yang bersedia mengantarkan saya pulang larut malam. Betapa seringnya kita tidak menyadari...
Di atas segalanya, tentu saja ada cinta Allah yang amat melimpah. Duh... masih banyak lalai, Allah masih berbaik hati membiarkan saya hidup... Masih membiarkan saya bersujud walau terkadang ada tidak khusyunya..
astaghfirullah... T.T
Coba, mana ada sih kebutuhan saya yang tidak Allah penuhi. Makanan selalu ada. Saya masi bisa bersekolah hingga jenjang sarjana walaupun belum graduate. Anggota tubuh yang sempurna. Diberi kesehatan. Diberi kehidupan. Apalagi yang kurang?
masyaAllah...
Tentu ada ujian dan kerikil di sepanjang kehidupan ini. Tapi bukankah itu bagian dari kasih-Nya juga? Bagaimana kita bisa merasakan kenikmatan jika tidak pernah tahu rasanya kepedihan? Buat saudaraku yang diuji Allah dengan cobaan, yakinlah bahwa itu cara Allah mencintai kita. Pasti ada hikmahnya. Pasti!
Jadi, selama ini ternyata saya bukan kekurangan cinta. Saya saja yang tidak pernah menyadarinya. Bahkan saya tenggelam dalam lautan cinta yang begitu murni.
Sekarang pertanyaannya, apa yang telah kita lakukan untuk membalasnya? Kalau saya, wah, sepertinya masih sering menyakiti orang lain. Sadar ataupun tidak sadar. Kalaupun tidak sampai menyakiti, rasanya terkadang masih cuek terhadap orang. Apalagi pada Allah... Begitu besarnya cinta Allah pada saya dan terkadang masih menyalahgunakannya. . .
Kalau sudah seperti ini, rasanya tidaka ada iri dalam diri saya pada semua hal-hal yang berbau “pacaran pra nikah" or "pacaran sblm pake toga(gelar sarjana)"hohohoho..........^_^.......... Siapa bilang saya tidak dicintai? Memang tidak ada yang mengantar-antar saya ke mana-mana, tapi Allah mengawal saya di setiap langkah. Tidak ada candle light dinner, tapi ada sebuah keluarga hangat, dan perhatian dari teman2..... Tidak ada surat cinta, tapi bukankah Allah selalu memastikan kebutuhan saya terpenuhi? Bukankah itu juga cinta?
Entah cinta yang “resmi” itu akan datang di dunia atau tidak. Tapi ingin rasanya membalas semua cinta yang Allah ridhoi. Tulisan ini bukan untuk curhat nasional. Yah, siapa tahu ada yang senasib dengan saya .
yuk, kita coba sama-sama. Jangan sampai ada cinta halal yang tak terbalas... :-)
Langganan:
Postingan (Atom)